Ardhan Izzanul Moeniri, warga Perumahan GMP 3, Bangkalan, berhasil menyulap lahan kosong berukuran sekitar 7 x 2 meter di samping rumahnya menjadi kebun organik yang produktif. Beragam tanaman seperti sayuran, umbi-umbian, hingga tanaman herbal tumbuh subur di kebun tersebut.
Sejak 2020, Ardhan memulai kebun ini dengan tujuan sederhana: memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya tanpa harus ke pasar. Kini, kebun kecilnya menyediakan berbagai bahan pangan segar untuk memasak, mulai dari kangkung, bayam, sawi, hingga selada.
Efisiensi dengan Memanfaatkan Sampah Organik
Ardhan mengungkapkan bahwa modal awal yang dikeluarkan untuk kebun ini sangat minim, hanya untuk membeli benih tanaman. Selebihnya, ia memanfaatkan sampah organik dari dapur untuk pupuk, tanpa perlu membeli pupuk tambahan atau obat tanaman.
“Tidak perlu banyak biaya. Cuma memanfaatkan sampah dapur untuk pemupukan. Ini lebih hemat dan cocok untuk kebutuhan sendiri,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya merawat tanah agar tetap subur dengan memperhatikan nutrisi, keasaman, dan pencahayaan yang cukup. Penyiraman rutin juga menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan tanaman.
Panen Beragam, Tak Semua dalam Waktu yang Sama
Karena menanam berbagai jenis tanaman, jangka waktu panen di kebun Ardhan bervariasi. Beberapa tanaman, seperti kangkung dan bayam, bisa dipanen setiap dua minggu sekali, sedangkan tanaman lain memerlukan waktu hingga enam bulan untuk siap dipanen.
Meski hasilnya melimpah, Ardhan belum tertarik untuk mengomersialkan kebunnya. Baginya, kebun organik ini lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan dapur daripada menjadi peluang bisnis.
Manfaat Kebun Organik
Dengan kebun organik ini, Ardhan membuktikan bahwa lahan sempit tidak menjadi hambatan untuk menciptakan sumber pangan mandiri. Kebunnya tidak hanya hemat biaya, tetapi juga memberikan bahan pangan segar yang sehat untuk keluarganya.
“Cara ini lebih hemat dan praktis, meski memerlukan perhatian khusus pada perawatan tanaman,” tutupnya.
Ardhan menjadi salah satu contoh nyata bahwa pemanfaatan lahan kecil secara maksimal dapat menghasilkan manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari. (*)
Sumber