BUNTOK – Kondisi jalan nasional yang melintasi Desa Pararapak, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, kembali menjadi perhatian serius kalangan legislatif. Pasca banjir yang melanda wilayah tersebut, ruas jalan yang menghubungkan Buntok dengan Palangka Raya mengalami kerusakan yang cukup parah dan dinilai sangat mengganggu aktivitas warga.
Ketua Komisi II DPRD Barito Selatan, Yangsi Hartini, menegaskan bahwa perbaikan jalan tersebut merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda. Hal ini disampaikan saat dirinya ditemui di ruang kerjanya pada Senin (5/5/2025). Ia menilai jalan tersebut merupakan akses vital yang mempengaruhi kelancaran mobilitas masyarakat dan distribusi barang antarwilayah.
Menurut Yangsi, meski jalan tersebut berada di bawah kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III Kalimantan Tengah, pemerintah daerah tetap berkewajiban mendorong percepatan penanganan dan menyampaikan urgensinya kepada pemerintah pusat.
“Saya menekankan bahwa pembenahan jalan nasional wilayah III yang terkena banjir harus dilakukan dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan antara pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia menyebut sinergi yang kuat antara pusat dan daerah sangat penting agar program strategis nasional bisa berjalan efektif, khususnya di wilayah Barito Selatan. Dengan koordinasi yang tepat, pembangunan infrastruktur akan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Legislator dari Komisi II ini juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengawal dan mendukung realisasi program strategis nasional yang menyentuh langsung kebutuhan dasar warga, seperti perbaikan jalan, jembatan, dan sarana transportasi lainnya.
Dengan kondisi infrastruktur yang memadai, diharapkan geliat pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat di Barito Selatan akan semakin meningkat, menciptakan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.(Harli)